Kombo Agari – ESPN Soroti Lini Serang Lemah: Timnas Indonesia memulai perjalanan di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan penuh tantangan.
Skuad Garuda berhadapan dengan Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sport City, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB.
Pertandingan berlangsung terbuka dengan tempo cepat sejak menit pertama.
Kevin Diks membuka keunggulan Indonesia melalui gol cepat yang memanfaatkan peluang di depan gawang.
Namun, Arab Saudi segera membalas lewat sepakan Saleh Abu Alshamat.
Tidak berhenti di situ, Firas Al-Buraikan menambah dua gol dan membawa tim tuan rumah unggul 3-1.
Meski Kevin Diks kembali mencetak gol untuk memperkecil ketertinggalan, laga tetap berakhir 2-3 untuk Arab Saudi.
“Baca Juga: Pelatih Herve Renard Bertekad Tebus Kegagalan – Arab Saudi“
ESPN Soroti Satu Kelemahan Utama Indonesia
Media Amerika, ESPN, menyoroti performa Timnas Indonesia yang menunjukkan potensi besar, namun masih memiliki kelemahan mencolok.
Menurut jurnalis ESPN, Gabriel Tan, lini serang Indonesia belum cukup tajam untuk menembus pertahanan lawan.
Ia menilai Indonesia tampil disiplin dan berani, tetapi kurang efisien dalam penyelesaian akhir.
Gabriel Tan menulis bahwa bahkan ketika kedua tim bermain dengan jumlah pemain seimbang, Indonesia tetap kesulitan mencetak peluang bersih.
Setelah Mohamed Kanno menerima kartu merah, Garuda seharusnya bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain.
Namun, serangan Indonesia masih sering mentah di tangan bek Arab Saudi.
“Indonesia tampak kesulitan di sepertiga akhir lapangan,” tulis Gabriel Tan di ESPN.
“Ide serangan mereka berhenti di umpan silang dan bola panjang yang mudah dipatahkan lawan,” tambahnya.
Dampak Positif Masuknya Ole Romeny
Performa Indonesia meningkat di babak kedua setelah masuknya Ole Romeny.
Penyerang Oxford United itu menggantikan Ragnar Oratmangoen dan langsung membawa perubahan besar.
Romeny menjadi pusat perhatian setiap kali Indonesia membangun serangan.
Gerakannya agresif dan kemampuannya memegang bola memberi tekanan pada pertahanan Arab Saudi.
Namun, meski permainan lebih hidup, lini depan Indonesia tetap belum mampu memaksimalkan peluang.
Kehadiran Romeny memperbaiki alur serangan, tetapi penyelesaian akhir masih menjadi masalah utama.
Perbandingan Statistik Serangan Indonesia dan Arab Saudi
Menurut data Fotmob, Indonesia mencatatkan 10 percobaan tembakan sepanjang laga.
Lima di antaranya tepat ke gawang, dan dua berhasil menjadi gol dari titik penalti.
Sebaliknya, Arab Saudi lebih produktif dengan 17 percobaan tembakan dan 10 tepat sasaran.
Tiga tembakan mereka berbuah gol, sementara satu mengenai mistar gawang.
Arab Saudi terus menekan sejak awal hingga akhir pertandingan.
Jika bukan karena aksi gemilang Maarten Paes di bawah mistar, Indonesia bisa kebobolan lebih banyak.
Penampilan Paes menjadi penyelamat yang menjaga skor tetap ketat hingga peluit akhir.
ESPN Soroti Timnas Indonesia: Fokus untuk Laga Berikutnya
Kekalahan 2-3 dari Arab Saudi menjadi pelajaran penting bagi Patrick Kluivert dan timnya.
Mereka perlu meningkatkan ketajaman lini serang dan efisiensi dalam memanfaatkan peluang.
Kluivert diharapkan bisa menemukan formula terbaik sebelum laga berikutnya melawan Irak pada Minggu (12/10/2025).
Indonesia membutuhkan hasil positif agar tetap bersaing di Grup B.
Skuad Garuda sudah menunjukkan semangat besar, namun kini saatnya memperbaiki penyelesaian akhir.
Jika hal itu teratasi, peluang Indonesia untuk mencuri poin di laga-laga berikutnya akan semakin terbuka.
(ESPN )
“Baca Juga: Ole Romeny Bangkit dan Bawa Energi Baru untuk Timnas“