Kombo Agari – Seri Perdana Yamaha Cup 2025 di Sirkuit Sport Center Rumbai, Pekanbaru. Panas terik menyambut pembalap sepanjang Sabtu, 17 Mei 2025. Mereka menikmati cuaca cerah dan trek kering.
“Baca Juga: Elkan Baggott Fokus di Klub Bali, Belum Dipanggil Timnas“
Hujan Mengguyur di Hari Kedua, Pagi Minggu, 18 Mei 2025, hujan turun tanpa henti. Lintasan menjadi licin dan menantang. Hujan baru reda menjelang sore. Kru dan pembalap harus cepat menyesuaikan setelan motor.
Kilas Balapan MotoGP Prancis
Kondisi wet race di Pekanbaru mengingatkan kita pada MotoGP Prancis di Le Mans. Saat itu, hujan memaksa beberapa rider bertahan dengan ban slick. Banyak pembalap gagal menjaga kecepatan, lalu mengganti motor berban basah. Beberapa mendapat penalti double long lap. Pecco Bagnaia bahkan terjatuh saat berusaha mempertahankan posisi.
Ubah Strategi Setelan Motor
Teknisi di Pekanbaru mengubah setelan suspensi dan tekanan angin motor bebek. Mereka tidak punya ban kompon khusus basah. Ivan, tuner tim ART Fams, menjelaskan langkah itu. Ia berkata, “Kita hanya punya satu tipe ban. Kita ubah suspensi dan tekanan angin saat hujan.”
Tantangan Para Pembalap
Pembalap harus menahan sabar di tikungan licin. Ahmad Firli mempraktikkan strategi itu. Ia melaju hati-hati dan tetap agresif di zona aman. Firli finis pertama di kelas YCR9 – Bebek 130cc 4T Tune Up Pemula Riau.
Upaya Pawang Hujan
Panitia Yamaha Cup Race 2025 Pekanbaru menyewa pawang hujan. Indra Surya, GM Main Dealer Yamaha Alfa Scorpii Riau, mengaku khawatir. “Saya kontak pawang saat hujan turun deras,” ujarnya. Pawang tiba di trek pada tengah hari. Hujan akhirnya berhenti menjelang sore.
Kesuksesan Setelah Dua Dekade
Yamaha Cup Race kembali ke Pekanbaru setelah hampir 20 tahun absen. Gelaran ini mencetak catatan positif di kalangan penikmat balap. Panitia, tim, dan penonton sama-sama antusias meski hujan mengguyur.
Pelajaran dari Lintasan Basah
Hujan mengajarkan pentingnya fleksibilitas setelan motor. Tim harus siap atur suspensi dan tekanan angin cepat. Pembalap juga perlu mengelola kecepatan dan menikung dengan tepat. Strategi sabar dan terukur sering kali menentukan posisi finis.
Penutup dan Harapan ke Depan
Seri perdana di Pekanbaru memberi pengalaman berharga bagi semua pihak. Panitia belajar soal manajemen cuaca dan logistik. Tim mekanik mengasah kemampuan adaptasi setelan motor. Pembalap menambah jam terbang di lintasan basah.
“Baca Juga: Final Liga Europa 2024/25: 21 Mei 2025 di Budapest“
Yamaha Cup Race siap melanjutkan seri kedua. Para peserta akan lebih siap menghadapi cuaca tak terduga. Penikmat balap menantikan aksi seru berikutnya. Semoga seri selanjutnya berjalan mulus tanpa gangguan hujan.