Kombo Agari – Pedro Acosta mulai memberi sinyal bahwa dirinya siap membuka peluang untuk tim mana pun di MotoGP 2027. Hubungannya dengan KTM memang sudah membaik, tetapi pembalap muda asal Spanyol itu tetap realistis menghadapi masa depan. Ia tidak menutup kemungkinan untuk bertahan di Red Bull KTM Factory Racing atau bergabung dengan tim lain.
“Baca Juga: Casemiro Tantang Elliot Anderson di Laga Nottingham vs MU“
Hubungan Acosta dan KTM Sempat Renggang
Hubungan Acosta dengan KTM sempat memburuk pada akhir 2024. Saat itu, KTM mengumumkan kebangkrutan dan menghentikan sebagian besar proyek pengembangan motor RC16. Kondisi ini membuat performa motor menurun drastis dan menimbulkan rasa frustrasi bagi Acosta.
Ia merasa kesulitan menampilkan performa terbaik karena keterbatasan teknis yang dialami tim. Beberapa laporan menyebut Acosta bahkan sempat berdiskusi dengan tim lain seperti Honda HRC Castrol dan tim satelit Ducati, Pertamina Enduro VR46 milik Valentino Rossi.
Namun, pada musim panas 2025, semua negosiasi itu dihentikan. KTM akhirnya mendapatkan suntikan dana dari Bajaj Auto, yang membantu menghidupkan kembali proyek pengembangan RC16.
Performa Membaik Setelah Dukungan Finansial Baru
Suntikan dana dari Bajaj Auto menjadi titik balik penting bagi KTM. Pengembangan motor kembali berjalan, dan hasilnya langsung terlihat di lintasan. Pedro Acosta serta rekan setimnya, Enea Bastianini, mampu meraih beberapa podium beruntun sejak pertengahan musim.
Acosta mengakui bahwa ia sempat meragukan dirinya sendiri. “Mungkin saat itu saya memang cemas, bukan hanya soal motor, tapi juga soal diri saya sendiri,” ungkapnya kepada Autosport.
Ia menjelaskan bahwa sebelum naik ke MotoGP, dirinya selalu memiliki motor terbaik. “Saya terbiasa hanya fokus mengendarai motor. Jika saya kalah, itu berarti saya membuat kesalahan. Jika saya menang, berarti saya melakukan segalanya dengan benar,” ujar juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023 itu.
Menurut Acosta, tekanan besar datang ketika hasil balapan tidak sesuai harapan. “Saya terlalu percaya pada kemampuan motor. Ketika hasilnya buruk, saya menyalahkan diri sendiri. Sekarang saya belajar menyeimbangkan semua hal,” tambahnya.
Fokus Acosta pada Performa, Bukan Kontrak
Kontrak Acosta bersama KTM masih berlaku hingga akhir 2026. Namun, ia sudah sadar bahwa bursa transfer pembalap untuk musim 2027 akan dimulai lebih awal. Banyak tim besar disebut siap memperebutkan tanda tangannya jika ia memutuskan hengkang.
Meski begitu, Acosta menegaskan bahwa ia tidak ingin terburu-buru. “Saya tidak mau terbebani dengan bursa pembalap 2027,” katanya. “Selama saya tampil konsisten dan kuat seperti sekarang, saya yakin banyak pintu akan terbuka saat waktunya tiba.”
Bagi Acosta, keputusan masa depan tidak hanya bergantung pada tawaran tim lain, tetapi juga pada perkembangan KTM sendiri. “Jika KTM terus berkembang, itu juga menjadi peluang bagi saya untuk tetap di sini,” ujarnya.
Ia percaya bahwa orang-orang di dunia balap bisa menilai kemampuannya dengan objektif. “Mereka tahu apa yang saya butuhkan untuk menang. Saya hanya ingin fokus mengendarai motor sebaik mungkin,” pungkas Acosta.
Dengan usia baru 21 tahun, Pedro Acosta menunjukkan kedewasaan luar biasa dalam menghadapi tekanan dan masa depan kariernya. Ia kini bukan hanya pembalap muda berbakat, tetapi juga sosok yang matang dalam mengambil keputusan penting.
“Baca Juga: Real Madrid vs Valencia: Ujian Fokus di Bernabeu“
 
			
 
                                
 
							










