Kombo Agari – Musim MotoGP 2025 hampir berakhir, dan Pecco Bagnaia menghadapi situasi sulit. Seri Portugal di Sirkuit Algarve, Portimao, menjadi mimpi buruk bagi sang juara dunia dua kali tersebut. Ia hanya meraih dua poin setelah finis kedelapan di Sprint dan gagal finis di balapan utama akibat kecelakaan.
Sementara itu, Marco Bezzecchi tampil luar biasa di akhir pekan yang sama. Pembalap tim VR46 itu finis ketiga di Sprint dan menang di balapan utama. Kemenangan ini membuat posisi Bagnaia semakin tertekan di klasemen pembalap.
“Baca Juga: Live Streaming Man City vs Liverpool di Premier League 2025“
Bezzecchi Amankan Posisi Tiga Besar
Kemenangan di Portimao membawa Marco Bezzecchi naik ke peringkat ketiga klasemen sementara. Ia kini mengoleksi 323 poin, unggul 35 poin dari Bagnaia yang berada di posisi keempat. Dengan selisih tersebut, Bezzecchi hanya membutuhkan tiga poin tambahan di seri terakhir Valencia untuk mengunci posisi ketiga.
Bagnaia pun tampaknya sudah menerima kenyataan. Ia mengakui bahwa Bezzecchi tampil lebih konsisten sepanjang musim ini. “Bez jauh lebih pantas menempati posisi ketiga di klasemen daripada saya,” ujar Bagnaia kepada GPOne setelah balapan.
Pernyataan itu menunjukkan bahwa Bagnaia tidak lagi fokus mengejar podium klasemen. Ia memilih untuk menatap musim berikutnya dengan mental yang lebih tenang.
Musim Panjang dan Penuh Tantangan
Bagnaia menyebut musim 2025 terasa sangat panjang karena performanya tidak stabil. Ia mengalami banyak kesulitan dalam menjaga konsistensi dan beradaptasi dengan motor Ducati. “Dalam situasi saya, musim ini terasa panjang. Kalau saya menang, tentu tidak. Begitulah bagi semua orang,” kata Bagnaia.
Menurutnya, jumlah balapan yang banyak seharusnya memberi peluang lebih besar bagi pembalap untuk berkembang. Namun, kondisi sulit membuat setiap seri terasa semakin berat. “Ketika Anda sedang kesulitan, seperti yang saya alami sekarang, musim ini terasa panjang,” tambahnya.
Selain kehilangan peluang podium, Bagnaia juga berpotensi turun ke posisi kelima. Pedro Acosta yang berada di bawahnya hanya tertinggal tiga poin. Artinya, jika Acosta tampil baik di Valencia, Bagnaia bisa kehilangan tempat di empat besar.
Fokus Penuh Menyambut Musim 2026
Meski kecewa dengan performanya, Bagnaia berusaha berpikir positif. Ia mengaku tidak sabar menantikan musim baru 2026. Bagnaia ingin menggunakan waktu jeda untuk memperbaiki strategi bersama tim Ducati.
“Saya justru ingin musim baru segera dimulai. Saya ingin memulai dari awal lagi,” ujarnya dengan semangat. Ia juga menambahkan bahwa perubahan cara kerja dengan kru Ducati menjadi fokus utamanya. “Kami sudah mencoba beberapa hal berbeda dalam dua balapan terakhir, dan hasilnya cukup menjanjikan,” ucapnya.
Bagi Bagnaia, musim 2026 akan menjadi kesempatan untuk bangkit. Ia ingin kembali menunjukkan performa terbaik seperti dua musim sebelumnya. Dengan pengalaman dan dukungan dari tim, Bagnaia yakin bisa kembali bersaing di papan atas.
Persaingan Ketat Jelang Penutup Musim
MotoGP 2025 kini menyisakan satu seri terakhir di Valencia pada 14–16 November. Pertarungan untuk posisi tiga besar masih terbuka, terutama antara Bezzecchi, Bagnaia, dan Acosta. Seri penutup ini akan menentukan siapa yang mengakhiri musim di puncak dan siapa yang harus puas di belakang.
Para penggemar tentu menantikan apakah Bagnaia mampu menutup musim dengan hasil positif. Meski peluang podium sudah tipis, semangat juangnya tetap tinggi. “Saya ingin mengakhiri musim dengan cara terbaik. Tidak penting finis di posisi mana, yang penting saya menikmati balapan,” katanya menutup wawancara.
Musim 2025 menjadi pelajaran berharga bagi Pecco Bagnaia. Ia belajar menerima kekalahan, menata kembali motivasi, dan menatap masa depan dengan semangat baru.
“Baca Juga: Jadwal Lengkap dan Hasil Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia 2025“














