Kombo Agari – Barcelona meraih kemenangan penting 2-1 atas Eintracht Frankfurt pada Liga Champions musim ini. Laga tersebut kembali menegaskan perkembangan cepat Lamine Yamal yang tampil menentukan. Namun malam bersejarah itu berubah menjadi momen penuh frustrasi bagi pemain muda tersebut.
Yamal Berikan Dampak Besar dalam Kemenangan Barcelona
Barcelona tampil agresif sejak awal pertandingan. Yamal juga langsung menunjukkan pengaruh besar di sisi kanan serangan. Ia memberi assist penting kepada Jules Kounde pada menit ke-53. Gol itu membantu Barcelona mengamankan tiga poin yang sangat dibutuhkan dalam persaingan fase liga.
Kontribusi Yamal pada laga ini memperkuat posisinya sebagai salah satu bintang muda paling menonjol di Eropa. Barcelona naik ke posisi ke-14 dalam klasemen setelah kemenangan tersebut.
Statistik musim ini juga mendukung kualitas Yamal. Ia mencetak delapan gol dan sepuluh assist dalam 17 pertandingan di seluruh kompetisi. Dalam lima laga Liga Champions, ia mencetak dua gol dan dua assist.
“Baca Juga: Benfica vs Napoli: Adu Taktik Mourinho dan Conte di UCL“
Yamal Pecahkan Rekor Liga Champions untuk Pemain Muda
Assist kepada Kounde membawa Yamal mencatat rekor penting dalam sejarah Liga Champions. Ia kini menjadi pemain dengan kontribusi gol terbanyak untuk usia di bawah 18 tahun. Ia mengoleksi tujuh gol dan tujuh assist. Total empat belas kontribusi itu melewati rekor Kylian Mbappe yang sebelumnya mencatat tiga belas kontribusi.
Rekor itu menempatkan Yamal di atas banyak nama besar Eropa. Raul menempati posisi berikutnya dengan tujuh kontribusi. Jude Bellingham, Rodrygo, dan Theo Walcott masing-masing mengoleksi enam kontribusi. Catatan tersebut menunjukkan betapa pesatnya perkembangan Yamal.
Barcelona juga mendapat manfaat dari kontribusi luar biasa Yamal. Ia memberi kreativitas dan kecepatan yang sangat dibutuhkan lini depan. Kemampuan itu membuatnya menjadi pemain inti meski baru berusia delapan belas tahun.
Frustrasi Yamal Setelah Kartu Kuning dan Pergantian Pemain
Di balik pencapaian besar itu, Yamal mengalami momen sulit pada babak kedua. Ia menerima kartu kuning pada menit ke-56. Kartu itu membuatnya harus absen pada laga berikutnya melawan Slavia Praha pada 21 Januari.
Keputusan itu memberi tekanan tambahan bagi Barcelona karena mereka membutuhkan kemenangan dalam laga berikutnya. Yamal memahami pentingnya pertandingan tersebut sehingga ia merasa kecewa.
Kecewa itu semakin terlihat ketika Hansi Flick menariknya keluar pada menit ke-89. Yamal menunjukkan gestur frustrasi saat berjalan ke pinggir lapangan. Ia ingin tetap bermain karena merasa masih mampu memberi kontribusi.
Namun Flick segera memberi penjelasan setelah laga. Ia mengatakan bahwa Yamal terlihat kecewa karena kartu kuning dan pergantian tersebut. Flick ingin menjaga energi tim dan memasukkan pemain segar untuk menutup pertandingan.
Flick juga memahami reaksi Yamal. Ia mengatakan bahwa pemain muda selalu ingin bermain selama mungkin. Ia menilai sikap Yamal tetap positif dan tidak memberi masalah bagi tim.
Perjalanan Yamal Terus Menanjak Meski Menghadapi Tekanan
Performa Yamal menunjukkan kematangan yang jarang dimiliki pemain seusianya. Ia memberi kontribusi langsung pada banyak pertandingan penting. Ia juga menjaga konsistensi meski bermain dalam jadwal padat.
Namun ia tetap menghadapi tekanan besar. Barcelona mengandalkan kreativitas Yamal dalam banyak laga. Penggemar dan pelatih berharap Yamal terus meningkatkan kemampuan dan menjaga fokus.
Meskipun malam itu berakhir dengan frustrasi, Yamal tetap meninggalkan jejak penting dalam laga tersebut. Ia mencetak rekor bersejarah dan membantu Barcelona meraih tiga poin vital.
“Baca Juga: Duel Real Madrid vs Man City: Alonso Tantang Guardiola“














