Kombo Agari – Jose Mourinho: mengaku sempat khawatir Inter Milan akan meraih treble musim 2024/2025. Ia merasa pencapaian itu merupakan bagian penting dari sejarah kariernya sebagai pelatih. Mourinho pernah membawa Inter menjuarai Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions dalam satu musim pada 2009/2010.
“Baca Juga: PSG vs Inter Milan: Duel Gaya dan Gengsi di Final UCL 2025“
Dalam wawancara dengan Sky Sports, Mourinho mengungkapkan kekhawatirannya secara terbuka. Ia mengatakan bahwa treble bersama Inter adalah miliknya secara emosional. Setelah Inter gagal menjuarai liga dan Coppa Italia musim ini, Mourinho justru mendukung mereka di final Liga Champions.
Mourinho Tetap Pegang Rekor Bersejarah
Mourinho menjadi pelatih terakhir yang membawa klub Italia menjuarai Liga Champions. Ia juga menjadi satu-satunya pelatih yang meraih treble bersama klub Italia. Catatan itu belum tergeser sampai saat ini.
Inter nyaris mengulang sejarah musim ini bersama Simone Inzaghi. Namun, kegagalan di dua kompetisi domestik mengakhiri peluang tersebut. Mourinho mengaku lega karena rekornya tetap aman. Ia mengatakan lebih nyaman mendukung Inter di final karena tidak ada risiko rekor pribadinya tergeser.
Mourinho Kagumi Kinerja Luis Enrique di PSG
Mourinho tidak hanya berbicara soal Inter. Ia juga memberikan apresiasi kepada Luis Enrique yang berhasil mengubah wajah PSG. Enrique kehilangan pemain kunci pada awal musim, tapi berhasil membentuk tim baru yang lebih solid dan efisien.
Mourinho menyebut PSG sebagai lawan tangguh untuk Inter. Ia mengatakan bahwa jika PSG menang, Enrique pantas mendapat pujian. Baginya, pelatih asal Spanyol itu sudah menunjukkan kepemimpinan luar biasa sepanjang musim.
Final Liga Champions: Duel Filosofi dan Ambisi
Pertemuan antara Inter dan PSG bukan hanya soal strategi. Final Liga Champions ini mempertemukan dua pelatih dengan filosofi berbeda. Inter tampil disiplin dan kuat dalam bertahan, sementara PSG bermain menyerang dengan pola lebih fleksibel.
Mourinho melihat final ini sebagai duel emosional. Ia mengakui bahwa laga ini akan menyatukan sejarah, identitas, dan kebanggaan dari dua klub besar Eropa. Ia pun berharap pertandingan berlangsung ketat dan berkelas.
Jose Mourinho dan Ikatan Abadi dengan Inter Milan
Meski tidak lagi melatih Inter, Mourinho tetap merasa memiliki ikatan emosional yang kuat dengan klub. Ia menyebut treble 2009/2010 sebagai momen paling istimewa dalam kariernya. Mourinho yakin warisan itu tidak mudah dilupakan oleh penggemar dan sejarah sepak bola.
Dengan gaya bicara blak-blakan, Mourinho menegaskan bahwa treble itu miliknya. Namun, ia tetap mendukung Inter untuk menjuarai Liga Champions musim ini. Bagi Mourinho, kemenangan Inter akan menjadi momen emosional tanpa harus mengorbankan warisannya.
“Baca Juga: Pemain Absen Lawan China, Timnas Tanpa Paes & Marselino“
Final Liga Champions 2025 menjadi lebih dari sekadar laga. Pertandingan ini menyatukan sejarah, kehormatan, dan ambisi dua klub besar dalam satu malam penting.