Kombo Agari – Pembalap Aprilia Racing, Jorge Martin, menyatakan tekad kuat untuk bangkit pada MotoGP 2026. Ia ingin membuka musim baru dengan lembaran bersih setelah menjalani tahun penuh kesialan. Martin menjelaskan bahwa musim 2025 menghadirkan banyak tekanan dan masalah bagi dirinya. Ia mengalami kecelakaan berulang dan kontroversi yang memengaruhi fokusnya di lintasan.
Martin tiba di Aprilia sebagai juara dunia bertahan pada 2025. Namun berbagai insiden membuatnya kehilangan kesempatan mempertahankan gelarnya. Ia absen dalam 14 dari 22 seri karena cedera berat. Ia mengalami kecelakaan di dalam dan luar lintasan yang menghambat langkahnya. Situasi itu membuatnya frustrasi dan mempertimbangkan hengkang dari Aprilia. Namun, ia kemudian memilih bertahan dan memperbaiki hubungan dengan tim.
“Baca Juga: Manchester United Bidik Tchouameni Calon Pengganti Casemiro“
MotoGP 2025 Jadi Masa Paling Berat bagi Martin
Martin mengakui bahwa MotoGP 2025 terasa seperti mimpi buruk. Ia sudah mulai menemukan ritme bersama motor RS-GP. Namun kecelakaan besar di Seri Jepang kembali mengacaukan segalanya. Dalam kejadian tersebut, ia menyeret rekannya, Marco Bezzecchi, dan mengalami cedera bahu. Ia kemudian menerima dua long lap penalty untuk balapan di Valencia.
Martin menceritakan bahwa ia melewati banyak kecelakaan berat. Ia mencatatkan empat kecelakaan dan 25 patah tulang sepanjang tahun. Ia merasa terpukul oleh situasi tersebut. Namun ia juga menegaskan bahwa ia belajar banyak hal penting dari periode itu. Ia mengatakan bahwa kecintaan terhadap balapan justru tumbuh lebih kuat.
Martin mengungkapkan bahwa dirinya sempat merasa kehabisan energi. Ia merasa tidak mampu melanjutkan pertarungan di level tertinggi. Namun, ia kembali menemukan motivasi setelah meninjau perjalanan musim 2025. Ia menyadari bahwa keinginannya untuk kembali bersaing masih sangat besar.
Harapan Baru Bersama Aprilia di MotoGP 2026
Martin ingin menjalani musim 2026 tanpa gangguan cedera. Ia percaya bahwa kondisi fisik yang lebih baik akan meningkatkan konsistensi. Ia juga menilai Aprilia sudah menunjukkan perkembangan signifikan. Dia melihat performa Bezzecchi sebagai bukti bahwa RS-GP memiliki potensi besar.
Martin mengatakan bahwa ia membutuhkan waktu untuk memahami karakter motor Aprilia. Ia menilai proses adaptasi berjalan positif. Ia merasa lebih nyaman setelah beberapa sesi latihan. Dia yakin bahwa tahun 2026 akan menghadirkan kesempatan besar untuk meraih hasil kuat.
Martin menyatakan bahwa ia ingin bersenang-senang di lintasan. Ia menilai kesenangan menjadi faktor penting untuk tampil cepat. Ia juga percaya bahwa kerja keras tim akan menghasilkan peningkatan signifikan. Dia ingin memulai musim dengan pikiran jernih dan semangat baru.
Persiapan Jelang Pramusim 2026
Martin, Marco Bezzecchi, dan para pembalap MotoGP lain akan memulai persiapan 2026 dengan tes pramusim. Tes pertama berlangsung di Sirkuit Sepang pada 3-5 Februari 2026. Tes kedua berlangsung di Sirkuit Buriram pada 21-22 Februari 2026. Martin ingin memanfaatkan dua tes tersebut untuk menyempurnakan adaptasinya.
Ia juga menilai tes pramusim menjadi momen penting untuk meningkatkan hubungan dengan tim. Dia ingin memperkuat komunikasi dengan teknisi dan kru balap. Ia merasa bahwa hubungan yang solid akan membantu menemukan setelan terbaik.
Martin menutup pembicaraan dengan optimisme tinggi. Ia ingin mengembalikan kejayaan dan bertarung di barisan depan. Ia juga ingin membuktikan bahwa ia masih memiliki kapasitas juara.
“Baca Juga: Indonesia Bidik 80 Emas di SEA Games 2025 Thailand“














