Kombo Agari – Jenis Ban Michelin: menjadi salah satu komponen paling krusial dalam balapan MotoGP. Setiap pembalap dan tim wajib memahami karakteristik, jenis, hingga regulasi pemakaiannya. Pemasok resmi ban MotoGP saat ini adalah Michelin, pabrikan asal Prancis.
Michelin telah lama terlibat dalam dunia balap motor. Mereka memulai kiprahnya di GP500 pada 1972 dan kembali aktif sebagai pemasok tunggal MotoGP sejak 2016. Michelin akan terus memasok ban hingga akhir musim 2026 sebelum digantikan oleh Pirelli pada 2027.
“Baca Juga: 25 Pemain Timnas China Hadapi Indonesia, Banyak Wajah Baru“
Sejarah Kemenangan Michelin di MotoGP
Michelin telah meraih 532 kemenangan dan 35 gelar juara dunia sejak era GP500. Jumlah ini dicatat hingga Seri Inggris 2025 yang digelar di Silverstone. Marco Bezzecchi dari Aprilia Racing menjadi pemenang terakhir yang menggunakan ban Michelin. Sementara itu, Jorge Martin menjadi juara dunia terakhir bersama Prima Pramac Ducati pada 2024.
Dua Jenis Ban Utama Berdasarkan Kondisi Cuaca
Michelin menyuplai dua jenis ban utama untuk MotoGP. Ban ‘Michelin Power Slick’ digunakan saat lintasan kering. Sementara ‘Michelin Power Rain’ disiapkan untuk lintasan basah.
Tire Power Slick depan tersedia dalam tiga tipe kompon: lunak, medium, dan keras. Ban belakang hanya memiliki dua pilihan kompon: lunak dan medium.
Ban Power Rain hadir dalam dua pilihan kompon untuk bagian depan dan belakang: lunak dan medium. Untuk beberapa sirkuit, ban belakang memiliki kompon asimetris, tergantung arah dan jumlah tikungan di trek tersebut.
Alokasi Ban per Seri MotoGP
Dalam setiap seri MotoGP, setiap pembalap mendapatkan 22 ban kering dan 13 ban basah. Ban kering atau Power Slick terdiri dari 10 ban depan dan 12 ban belakang.
Untuk ban depan, pembalap dapat memilih kombinasi 5 lunak, 5 medium, atau 5 keras sesuai strategi masing-masing. Sementara untuk ban belakang, ada 7 ban Spek A dan 5 ban Spek B. Spek A terdiri dari lunak atau medium, sedangkan Spek B terdiri dari medium atau keras.
Jika seorang pembalap berhasil lolos dari sesi Kualifikasi 1 (Q1) ke Kualifikasi 2 (Q2) dalam kondisi lintasan kering, mereka akan mendapat satu set ban tambahan. Tambahan ini terdiri dari 1 ban depan dan 1 ban belakang Power Slick.
Untuk ban Power Rain, setiap pembalap mendapat 6 ban depan dan 7 ban belakang. Kompon yang tersedia hanya lunak dan medium. Bila tiga dari lima sesi berlangsung dalam kondisi basah, maka setiap pembalap mendapatkan tambahan satu set ban Power Rain.
Tekanan Ban dan Hukuman Berat Jika Melanggar
Tekanan ban menjadi aspek penting yang sangat diawasi di MotoGP. Michelin dan Dorna telah menetapkan batas minimum tekanan untuk setiap jenis ban.
Ban depan Power Slick memiliki batas minimum 1,8 bar, sementara ban belakang 1,68 bar. Untuk Power Rain, batas minimum tekanan ban depan adalah 2 bar, sedangkan ban belakang 1,7 bar.
Jika tekanan ban berada di bawah batas minimum dalam balapan, pembalap akan dijatuhi penalti waktu. Pada balapan Sprint, ban harus memenuhi standar tekanan selama 30% durasi balapan. Bila gagal, pembalap mendapat penalti 8 detik.
Dalam balapan utama (Grand Prix), pembalap wajib mempertahankan tekanan ban minimum selama 60% durasi balapan. Jika tidak, maka mereka akan menerima penalti waktu sebesar 16 detik.
Ribuan Ban Diproduksi untuk MotoGP Setiap Musim
Menurut data dari Michelin, rata-rata pembalap MotoGP menempuh 15.000 kilometer dalam satu musim. Untuk mendukung kejuaraan, Michelin menyediakan 1.110 ban per seri. Musim 2025 terdiri dari 22 seri, sehingga total produksi ban untuk MotoGP mencapai lebih dari 22.000 buah.
Dengan aturan ketat dan strategi yang terus berkembang, pemahaman soal ban menjadi kunci kesuksesan tim dan pembalap di MotoGP. Kesalahan kecil dalam pemilihan ban atau tekanan bisa berdampak besar terhadap hasil akhir balapan.
“Baca Juga: PSG Bawa Pulang Trofi dan Uang Besar dari Liga Champions“