Kombo Agari – FIFA Tolak Desakan Boikot Israel: FIFA kembali menuai sorotan tajam setelah memutuskan Israel bebas dari semua sanksi internasional. Keputusan ini diambil meski Palestina dan beberapa federasi lain mendesak hukuman. Kongres di Swiss bahkan tidak membawa isu ini ke tahap pemungutan suara. Tuntutan Palestina pun mentah tanpa dibahas lebih lanjut.
Palestina merasa suaranya diabaikan. Sebagai respons, mereka akan menggelar laga persahabatan melawan tim Basque dan Catalonia bulan depan. Pertandingan itu disebut sebagai penghormatan simbolis bagi para korban konflik.
“Baca Juga: Indonesia vs Arab Saudi vs Irak: Adu Kuat Pertahanan“
Ironi Seruan Damai dari Gianni Infantino
Presiden FIFA, Gianni Infantino, membuka kongres dengan seruan damai. Ia menekankan sepak bola sebagai sarana persatuan dunia. Namun, keputusannya justru menimbulkan kesan standar ganda.
Infantino menyatakan FIFA berkomitmen menyatukan orang-orang di dunia yang terpecah. Ia menambahkan bahwa FIFA tidak bisa menyelesaikan konflik geopolitik, tetapi bisa mempromosikan sepak bola. Pernyataan ini dianggap bertolak belakang dengan sikap nyata FIFA terhadap Palestina.
Investigasi Lama yang Tidak Pernah Selesai
Sebelum keputusan terbaru, perwakilan Palestina Jibril Rajoub sempat bertemu Infantino di Swiss. Pertemuan itu dipublikasikan, tetapi tanpa hasil nyata.
Dua investigasi yang diminta Palestina sejak tahun lalu hingga kini tidak jelas. Kasus pertama terkait dugaan diskriminasi federasi Israel. Kasus kedua menyangkut partisipasi klub Israel di wilayah Palestina. FIFA belum menentukan jadwal untuk menuntaskan dua perkara tersebut.
Politik di Balik Keputusan FIFA
Banyak pihak menilai jejaring politik kuat memengaruhi keputusan FIFA. Hubungan dekat Infantino dengan Presiden AS, Donald Trump, disebut berperan besar. Amerika Serikat dikenal sebagai sekutu utama Israel.
Sikap Qatar juga menarik perhatian. Negara itu biasanya mendukung Palestina, tetapi kini menyambut proposal damai Trump-Netanyahu. Bahkan, Perdana Menteri Qatar menerima permintaan maaf langsung dari Netanyahu.
Dalam pertemuan FIFA di Swiss, hadir pula Presiden UEFA Aleksander Ceferin. Selain itu, ada Nasser Al-Khelaifi, Presiden PSG dan pejabat penting Qatar. Kehadiran tokoh-tokoh ini memperkuat dugaan adanya tekanan politik besar.
Nasib Iran Jauh Berbeda
Jika Israel lolos dari sanksi, Iran justru menghadapi masalah serius. Federasi Iran mendapat kabar buruk jelang undian Piala Dunia 2026. Delegasi mereka ditolak masuk Amerika Serikat karena kebijakan larangan perjalanan dari Presiden Trump.
Akibatnya, Iran tidak bisa menghadiri undian resmi di AS. Presiden Federasi Iran, Mehdi Taj, kini berencana melobi Infantino. Harapannya, FIFA bisa membantu agar Iran memainkan laga Piala Dunia di Kanada atau Meksiko.
FIFA Tolak Desakan Boikot Israel: Standar Ganda FIFA Semakin Terlihat
Keputusan FIFA menunjukkan adanya perbedaan perlakuan antara negara. Israel aman dari sanksi, sementara Iran terkena dampak politik global. Palestina kembali kecewa karena tuntutannya diabaikan.
FIFA memang menyerukan damai, tetapi tindakannya dianggap tidak konsisten. Politik jelas berperan besar di balik keputusan penting ini. Dunia sepak bola pun semakin meragukan netralitas organisasi tertinggi tersebut.
“Baca Juga: Prediksi Chelsea vs Liverpool: Big Match Premier League“