KomboAgari – Musim baru dimulai, dan Xabi Alonso langsung menghadapi teka-teki besar. Sebagai pelatih baru Real Madrid, ia harus menyusun ulang lini serang yang bertabur bintang. Tantangan utama datang dari upaya memaksimalkan Jude Bellingham tanpa mengorbankan pemain lain seperti Kylian Mbappe dan Vinicius Junior.
“Baca Juga: Rodri Tegas Ingin Bertahan di Man City, Ini Alasannya“
Performa Terbaik Bellingham Saat Bermain Sentral
Pada musim pertamanya, Bellingham mencetak 23 gol sebagai gelandang serang. Namun, performanya menurun saat dipindah ke posisi lebih dalam demi mengakomodasi Mbappe. Posisi ini membuat pergerakan Bellingham menjadi terbatas dan tak lagi eksplosif.
Saat Real Madrid menghadapi Pachuca di Piala Dunia Antarklub, Alonso awalnya menempatkan Bellingham di sisi kiri dari formasi 4-3-3. Tetapi kartu merah untuk Raul Asencio memaksa Madrid beralih ke formasi 4-4-1. Bellingham kemudian diberi peran sentral dan hasilnya langsung terlihat.
Dua menit setelah cooling break, Bellingham menyusup dari lini kedua dan mencetak gol. Ia menerima umpan dari Fran Garcia lalu melepaskan tembakan ke pojok gawang. Gol itu menjadi titik balik bagi Madrid.
“Ketika Bellingham datang dari lini kedua, dia luar biasa,” ujar Christian Vieri. Statistik juga menunjukkan, Bellingham mencetak lebih dari 20 gol saat bermain bebas dan sentral. Saat digeser, produktivitasnya langsung menurun.
Alonso Harus Atur Posisi Mbappe dan Vinicius
Xabi Alonso kini dihadapkan pada dilema. Ia harus membuat semua pemain top merasa nyaman tanpa mengganggu keseimbangan tim. Mbappe ingin bermain di sisi kiri. Namun posisi itu juga menjadi tempat favorit Vinicius.
Jon Obi Mikel menyebut Bellingham berbahaya saat datang dari tengah. “Jude punya tenaga dan determinasi. Dia bisa jadi pemain spesial,” kata Mikel. Tetapi kehadiran Mbappe dan Vinicius membuat skema lini serang Madrid menjadi penuh.
Mbappe tidak nyaman sebagai penyerang tengah. Vinicius sulit digeser dari sisi kiri. Alonso harus memutar otak agar tak satu pun dari mereka dikorbankan.
Eksperimen Alonso Harus Cepat Berbuah Hasil
Waktu Alonso tidak banyak. Di klub sebesar Real Madrid, hasil harus datang cepat. Eksperimen tidak bisa berlangsung terlalu lama.
Ia harus menentukan formasi terbaik yang mampu mengakomodasi seluruh pemain kunci. Kejelian menempatkan Bellingham pada posisi ideal bisa menjadi penentu kesuksesan musim ini.
Alonso juga dituntut mampu mengelola ego dan menjaga keharmonisan ruang ganti. Para bintang harus bermain sebagai tim, bukan sebagai individu.
Tekanan Awal untuk Era Baru di Madrid
Semua mata kini tertuju pada Xabi Alonso. Ia pernah bersinar sebagai pemain Madrid. Kini, ia dituntut membawa klub kembali berjaya dari sisi lapangan.
Penempatan posisi, fleksibilitas taktik, dan manajemen pemain akan menjadi kunci. Jika sukses, Alonso bisa membuka era baru di Bernabeu. Namun jika gagal, Madrid bisa kembali terjebak dalam masalah yang sama seperti era sebelumnya.
“Baca Juga: Paul Pogba Ungkap Perlakuan Juventus Saat Jalani Sanksi Doping“