Kombo Agari – Casemiro kembali menunjukkan kelasnya bersama Manchester United. Dalam tiga laga terakhir Premier League, gelandang asal Brasil itu tampil sangat solid dan konsisten.
Saat United menang 2-0 atas Sunderland, Casemiro mendapat rating 7.7 dari FotMob. Ia menjadi jangkar penting yang menjaga keseimbangan permainan.
Penampilan apiknya berlanjut saat United mengalahkan Liverpool 2-1. Dalam laga besar itu, ia kembali tampil disiplin dan mendapat rating 7.0.
Puncaknya terjadi ketika United menghajar Brighton 4-1. Casemiro mencetak satu gol dan satu assist, sekaligus meraih rating tinggi 8.6.
Performa itu membuktikan bahwa Casemiro masih menjadi pemain penting di lini tengah meski usianya tidak muda lagi.
“Baca Juga: Kiper Inter Milan Josep Martinez Terlibat Kecelakaan Maut di Italia“
Pengalaman dan Mental Juara Jadi Senjata Utama Casemiro
Casemiro membawa pengalaman besar dari masa kejayaannya di Real Madrid. Ia sudah memenangkan lima trofi Liga Champions dan banyak gelar domestik lainnya.
Pengalaman itu memberi nilai tambah bagi Manchester United yang sedang dalam masa transisi bersama pelatih Ruben Amorim.
Selain itu, Casemiro juga memiliki mental juara yang kuat. Ia tahu cara menang di laga besar dan menjaga fokus rekan setimnya dalam tekanan tinggi.
Pemain muda seperti Kobbie Mainoo bisa belajar banyak darinya, terutama soal disiplin dan tanggung jawab di lapangan.
Keberadaannya memberi keseimbangan di ruang ganti dan membangun budaya profesional di tim. Dalam situasi United yang masih mencari stabilitas, Casemiro menjadi sosok penting.
Tantangan Usia dan Tuntutan Fisik di Liga Inggris
Namun, usia Casemiro kini sudah 33 tahun. Dalam usia itu, kemampuan fisik biasanya mulai menurun, terutama di liga sekeras Premier League.
Meski kemampuan teknisnya masih baik, ritme cepat dan pressing tinggi membuatnya sulit menjaga performa di setiap laga.
Pelatih Ruben Amorim menerapkan gaya bermain dengan tekanan konstan dan pergerakan intens di lini tengah.
Dalam sistem seperti itu, Casemiro mungkin tak lagi ideal untuk bermain terus-menerus di semua kompetisi.
Selain itu, risiko cedera semakin besar seiring bertambahnya usia. Klub tentu harus mempertimbangkan hal ini sebelum memperpanjang kontraknya.
Jika manajemen ingin membangun tim untuk jangka panjang, mempertahankan pemain dengan beban fisik tinggi dan usia lanjut bisa menjadi langkah berisiko.
Gaji Selangit Jadi Pertimbangan Berat bagi Klub
Faktor finansial menjadi tantangan terbesar bagi Manchester United. Casemiro saat ini menerima bayaran sekitar 350 ribu pounds per pekan atau 18,2 juta pounds per tahun.
Angka itu menjadikannya pemain dengan gaji tertinggi di Old Trafford. Jika ditambah bonus, total pendapatannya bisa mencapai 23 juta pounds per musim.
Nominal besar ini tentu memberatkan klub, apalagi jika performanya mulai menurun di beberapa laga.
Selain itu, gaji besar Casemiro bisa memicu ketimpangan dalam tim. Pemain muda yang berprestasi mungkin menuntut bayaran lebih tinggi.
Kondisi ini bisa mengganggu stabilitas keuangan dan suasana ruang ganti.
Secara investasi, memberi kontrak baru untuk pemain berusia 33 tahun dengan gaji besar bukan langkah bijak.
Dana sebesar itu bisa dialihkan untuk mendatangkan gelandang muda dengan potensi besar dan biaya lebih rasional.
Casemiro Bersinar Lagi: MU Harus Seimbang antara Penghargaan & Rencana Masa Depan
Casemiro masih memberi kontribusi besar bagi Manchester United, terutama dalam hal kepemimpinan dan pengalaman.
Namun, klub harus menilai dengan jernih antara rasa hormat terhadap jasanya dan kebutuhan membangun masa depan tim.
Jika manajemen ingin membentuk skuad muda yang efisien dan kompetitif, keputusan soal kontrak Casemiro harus diambil dengan hati-hati.
Apapun keputusannya, satu hal pasti: Casemiro masih punya nilai penting untuk Manchester United, setidaknya dalam waktu dekat.
“Baca Juga: Vinicius Terancam Didepak Perez Usai Insiden El Clasico“
 
			
 
                                
 
							










