KomboAgari – Manchester City bersiap melepas Jack Grealish dengan harga jauh di bawah nilai pembelian awal.
Langkah ini bisa menjadi kerugian finansial terbesar dalam sejarah klub.
Pada 2021, City memboyong Grealish dari Aston Villa seharga 100 juta paun atau sekitar Rp2,2 triliun.
Transfer itu menjadikannya rekrutan termahal klub dan salah satu pembelian paling mencolok di Liga Inggris.
“Baca Juga: Kiper Botafogo Bikin MU Tertarik Usai Aksi di Piala Dunia“
Performa Menurun, City Turunkan Harga Drastis
Dalam dua musim terakhir, performa Grealish terus menurun.
Kontribusinya di lapangan tidak sebanding dengan ekspektasi yang melekat pada harga mahalnya.
Karena itu, Man City kini membuka opsi untuk menjual sang winger hanya dengan harga sekitar 40 juta paun.
Angka tersebut berarti klub bersedia menanggung kerugian hingga 60 juta paun dari investasi awal.
Menurut laporan Manchester Evening News, City siap menerima penawaran yang jauh di bawah setengah harga beli.
Mereka ingin mempercepat proses transfer tanpa menunggu harga yang ideal.
Jika transfer ini terwujud, maka catatan kerugian City akan melampaui penjualan Kyle Walker ke Burnley.
Saat itu, klub merugi 45 juta paun dari harga awal sang bek kanan.
Grealish Gagal Total Sepanjang 2024
Sepanjang tahun kalender 2024, Grealish tidak mencetak satu gol pun untuk Manchester City.
Memasuki 2025, ia baru mengoleksi tiga gol di semua kompetisi.
Masalah kebugaran menjadi faktor utama penurunan performanya.
Cedera berulang terus mengganggu konsistensinya di lapangan.
Padahal pada musim 2022/23, ia menjadi bagian penting dari skuad Pep Guardiola.
Saat itu, Grealish ikut membawa City meraih treble winners—Premier League, FA Cup, dan Liga Champions.
Namun sejak saat itu, grafik performanya menurun drastis.
City bahkan tidak memasukkan namanya ke dalam skuad untuk Piala Dunia Antarklub 2025.
Guardiola Tak Langsung Kritik, Tapi Sudah Beri Sinyal
Pelatih Pep Guardiola belum pernah mengkritik Grealish secara langsung.
Namun, komentar terbarunya memberi sinyal bahwa masa depan sang pemain tidak lagi aman.
Guardiola menyatakan bahwa ia tidak ingin memiliki skuad dengan jumlah pemain berlebih.
Ia menolak gagasan menyimpan lima atau enam pemain hanya untuk duduk di tribune.
“Saya sudah bilang ke klub, saya tak ingin skuad gemuk,” kata Guardiola pada Mei lalu.
“Saya tidak bisa membiarkan lima pemain duduk membeku. Kalau itu terjadi, saya akan pergi,” tegasnya.
Komentar tersebut memperjelas bahwa pemain seperti Grealish, yang sering absen karena cedera, bisa saja didepak.
Banyak Klub Berminat, Tapi Gaji Jadi Penghalang
Meski performanya menurun, Grealish tetap menarik minat sejumlah klub.
Beberapa tim Premier League, serta klub dari Eropa dan luar benua, disebut tertarik mendatangkannya.
Namun, struktur gaji Grealish menjadi kendala besar dalam negosiasi.
Ia termasuk dalam jajaran pemain bergaji tertinggi di skuad Manchester City saat ini.
Kontraknya masih berlaku dua tahun lagi, dan tidak semua klub siap menyamai gaji tersebut.
Bahkan klub-klub kaya seperti dari Arab Saudi atau MLS masih berpikir dua kali karena nilai kontraknya.
Masa Depan Grealish di City Semakin Suram
Dengan kombinasi performa yang menurun dan beban gaji yang tinggi, masa depan Grealish di Etihad makin tak pasti.
Manajemen klub tampaknya sudah siap berpisah dengan sang pemain, meskipun harus mencatat kerugian besar.
Jika tidak ada klub yang bersedia menebusnya atau menanggung gaji penuhnya, City bisa menghadapi dilema baru.
Mereka harus memilih antara tetap mempertahankannya sebagai cadangan mahal atau memutus kontrak lebih cepat.
Langkah penjualan ini juga sejalan dengan strategi Guardiola untuk merampingkan skuad demi musim baru.
City ingin menghindari ketidakseimbangan dalam tim yang bisa mengganggu dinamika ruang ganti.
Jack Grealish Segera Tinggalkan Etihad?
Jack Grealish tampaknya akan menjadi nama besar berikutnya yang meninggalkan Manchester City.
Jika penjualan benar-benar terjadi, City siap mencatat kerugian transfer terbesar sepanjang sejarah mereka.
Grealish masih punya kualitas, tetapi cedera dan performa tak stabil membuat klub kehilangan kesabaran.
Kini semua tergantung pada apakah ada klub yang siap mengambil risiko dan membawanya keluar dari Etihad.
“Baca Juga: PSG Dihantam Krisis Pemain Jelang Lawan Real Madrid“